Kamis, 25 Desember 2008

Mamadou Hengkang dari Persiraja


UJUNG tombak andalan Persiraja Banda Aceh, Niane Mamadou secara resmi hengkang dari skuad Lantak Laju. Sang pemain mengaku tak lagi mampu bertahan di tengah krisis keuangan yang kian parah mendera tim kebanggaan masyarakat ibukota Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam tersebut.


Hal ini dibenarkan oleh Asisten Manajer Persiraja M Kasem. Ia menyebutkan, Mamadou telah mengirimkan surat resmi perihal pengunduran dirinya dari klub yang baru dibelanya selama setengah musim itu.


“Ya, Mamadou telah mengirimkan surat ke PSSI dan Direktur Alih Status PSSI dan BLI. Surat tembusannya ke pihak klub juga sudah kami terima. Dari informasi yang kami terima, ia merapat ke Persikab atau Persiwa Wamena,” ujar M Kasem, Kamis (25/12).


“Dia mengatakan kepada klub bahwa dirinya tak sanggup membawa Persiraja ke posisi yang mantap jika keadaan klub seperti ini, selain beberapa alasan pribadi lain,” tambahnya.


Pemain yang juga sempat memperkuat PS Sleman dan PS Semen Padang tersebut di dalam suratnya juga meminta bayaran setengah musim. Mengenai jumlah kontrak yang akan dibayarkan, M Kasem menolak memberi rincian.


“Mamadou hanya meminta hak-hak dia selama setengah musim atau putaran pertama saja. Untuk nominal bayaran yang akan dibayarkan, saya rasa kurang etis untuk dirincikan,” sergahnya.


Dengan hengkangnya sang bomber andalan, kian lengkaplah krisis yang menimpa bonden Kutaraja di musim ini. Sebelumnya, Pelatih Kepala Herry Kiswanto juga mengundurkan diri dari kursi arsitek Laskar Rencong.


“Kondisi ini tak mampu kami elak. Karena sumber dana hanya dari sponsorship dan sumbangan dermawan, maka tak ada dana khusus yang dialokasikan. Semoga di tahun 2009 ada pencerahan dari dana APBK,” papar M Kasem.


Mengenai kandidat pelatih, M Kasem menyebutkan nama Ruly Nere, Mustaqim dan H Salihin sebagai suksesor Herry Kiswanto. Namun, belum ada keputusan resmi dari klub tentang siapa yang bakal terpilih.


“Sudah masuk di dalam list, tetapi belum diputuskan. Yang penting, mereka dapat melanjutkan program Herry, mengerti keadaan tim serta bisa menjaga kesolidan yang telah dibangun selama ini,” pungkasnya.

Sabtu, 20 Desember 2008

Iwan Setiawan Menuju Persiraja




MANTAN pelatih PSMS Medan Iwan Setiawan dikabarkan menjadi kandidat terkuat untuk membesut Persiraja Banda Aceh. Kabar ini berhembus kencang di tubuh skuad Lantak Laju hanya beberapa saat usai Herry Kiswanto mengumumkan pengunduran dirinya sebagai pelatih kepala.



Iwan sendiri saat ini sedang menjabat sebagai allenatore Persas Sabang. Kendati demikian, dirinya tak menampik jika ia berhasrat menangani Persiraja.



“Memang belum ada kontak khusus dari Persiraja. Tetapi jika dipercaya, saya siap melatih mereka,” ujarnya.



Keinginannya untuk mengarsiteki klub sebesar Persiraja memang bukan tanpa alasan. Membesut Persas yang hanya berkompetisi di Divisi III PSSI, tentu bukan ‘habitat’ bagi Iwan yang mengantongi lisensi kepelatihan internasional.



“Banyak persoalan yang mesti dilirik. Kalau saya bergabung, pihak klub mesti terbuka tentang segala kendala yang dihadapi. Semua harus melalui diskusi mendalam,” terangnya.



Iwan juga tidak mengedepankan masalah gaji jika ia direkrut bonden Kutaraja nanti. Dirinya mengaku paham atas krisis keuangan yang sedang melanda Persiraja.



“Saya tidak masalah soal gaji, tetapi hal yang pertama akan saya lakukan adalah mengevaluasi tim. Tapi sekali lagi saya tekankan, membawa klub yang saya bela ke posisi terhormat adalah motivasi positif bagi saya,” papar Iwan.



Sementara itu, Asisten Manajer Persiraja M Kasem menyebutkan pihaknya masih belum memasukkan list nama-nama pelatih yang bakal menjadi suksesor Herry Kiswanto.



“Hingga saat ini, klub belum meresmikan daftar kandidat pelatih. Namun, kami sudah punya bayangan kriteria calon,” jelasnya.



M Kasem mengatakan, para petinggi, pengurus dan manajemen klub harus betul-betul memikirkan seluruh aspek tim guna menemukan pelatih yang klop mengasuh Azhari dkk. Untuk itu, pihaknya bakal mempelajari karakter calon pelatih tersebut.



“Kami memang sedang mengincar pelatih. Tetapi, kami akan mempelajari dulu track record kandidat-kandidat yang ada dan hal tersebut akan kami putuskan di rapat pengurus nanti,” tukasnya.



“Kami akan diskusi bersama pelatih baru nanti soal krisis dana yang menimpa klub. Pelatih yang memenuhi kriteria tentu yang mengerti keadaan klub,” tambahnya.



Dengan begitu, secara tersirat Persiraja membuka pintu bagi Iwan untuk bergabung bersama Laskar Rencong. Pasalnya, selain punya kemampuan dan pengalaman di kancah teratas sepakbola Indonesia, kandidat kuat lainnya, pelatih PSSB Bireuen Anwar yang notabene eks arsitek Persiraja dikabarkan lebih condong menerima tawaran PSAP Sigli yang sudah lama ditinggalkan Sofyan Hadi. Iwan sendiri juga menegaskan persoalan gaji bukanlah yang utama.




“Yang penting, pelatih baru nanti mampu membawa Persiraja promosi ke Liga Super atau paling tidak finis di klasemen akhir Indonesia Premier League pada posisi lima besar,” pungkas M Kasem.

Selasa, 02 Desember 2008

Persiraja Compang-camping di Copa Indonesia


PERSIRAJA Banda Aceh bakal tampil dengan kekuatan seadanya saat menjamu PSMS Medan dalam lanjutan Copa Indonesia Dji Sam Soe 2008 leg kedua di Stadion H Dimurthala Banda Aceh, Rabu (3/12). Kondisi ini diperparah dengan tak hadirnya sang pelatih Herry Kiswanto mendampingi anak-anak asuhnya berlatih beberapa hari terakhir.


Asisten Pelatih Persiraja, Sulaiman membenarkan hal tersebut. Ia menyebutkan nyaris sepekan Herry tak hadir di base camp Persiraja untuk melatih para pemain.


“Pelatih Kepala tidak sedang bersama kami saat ini. Para pemain juga sudah empat hari tidak latihan,” ujar Sulaiman, Selasa (2/11).


Pria yang akrab disapa Romario ini juga menyatakan tidak punya target di kancah Copa Indonesia. Menurutnya, skuad Lantak Laju hanya fokus di pentas Indonesia Premier League (IPL) karena klub dibelit permasalahan dana.


“Kalau pemain bisa bermain maksimal dan menahan PSMS sudah lumayan. Kami tidak bisa paksakan mereka, apalagi gaji mereka selama lima bulan belum dibayar. Dalam pertandingan melawan Persibat Batang, Jawa Tengah kemarin sekadar tampil saja agar tidak terkena degradasi. Itupun karena saya bujuk mereka, kalau tidak, mereka tidak mau main,” paparnya.


Kubu Laskar Rencong juga dipastikan tidak diperkuat trio asingnya; Abdoulaye Djibril, Niane Mamadou dan Leonardo Felicia. Ketiga jugador andalan tersebut dikabarkan menolak tampil karena gaji yang tak kunjung dibayar.


“Melawan PSMS nanti, Persiraja hanya menurunkan pemain-pemain lokal. Sementara, trio asing tak bisa tampil karena masalah gaji,” jelas Sulaiman.


Sementara itu, Asisten Manajer Persiraja M Kasem mengatakan pasrah dengan apapun hasil yang diterima anak-anak asuhnya nanti.


“Mampu meladeni PSMS saja sudah bagus. Kami tidak berani menargetkan menang, walaupun dalam sepakbola apa saja bisa terjadi,” ujar M Kasem, Selasa (2/12).


“Dari awal kami telah mengatakan tak punya target di kancah Copa Indonesia karena memang sedang dibekap masalah keuangan yang pelik. Kami tampil hanya untuk menghindari sanksi dari Badan Liga Indonesia (BLI) dan Komisi Disiplin PSSI,” tambahnya.


Dengan demikian, harapan memetik angka penuh sekaligus membayar kekalahan di Stadion Teladan Medan pada leg pertama agaknya sulit terealisasi. Namun, Abdul Musawir dkk tak semestinya patah arang. Mengingat apapun bisa terjadi di atas lapangan hijau, kemenangan masih bisa diraih.


Bola itu bundar, Persiraja!