BADAI bencana seakan tak henti mengguncang tubuh Persiraja Banda Aceh. Usai mengalami krisis dana dan ditinggalkan dua pilar utama mereka, kini kubu Lantak Laju kembali terhenyak setelah Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) mengeluarkan hukuman kepada Abdul Musawir dkk.
Hukuman tersebut diganjar oleh pihak Komisi Disiplin (Komdis) PSSI terkait permainan menjurus kasar yang diperagakan skuad Persiraja ketika menjamu PSMS Medan dalam leg ke-2 Copa Indonesia Dji Sam Soe, awal Desember lalu di Stadion H Dimurthala Lampineung. Saat itu, wasit terpaksa mengeluarkan lima kartu kuning dan satu kartu merah kepada bonden Kutaraja karena menjegal para pemain PSMS dengan keras.
Akibat sikap buruk tersebut, Komdis PSSI melayangkan surat keputusan resmi Nomor 14/Kep/KD/Copa-IV/XII-08 tentang hukuman terhadap Persiraja Banda Aceh. Di dalam surat yang ditandatangani Ketua Komdis PSSI Hinca IP Pandjaitan itu, Persiraja dinilai telah bertingkah laku buruk karena pada satu pertandingan ‘mengoleksi’ lima kartu kuning dan satu kartu merah.
Hal tersebut merupakan pelanggaran terhadap Peraturan Organisasi PSSI Nomor 06/PO-PSSI/III/2008 tentang kode disiplin pasal 52 ayat 1. Akibatnya, pihak Komdis PSSI terpaksa memberikan hukuman berupa denda sebesar Rp10 juta kepada Laskar Rencong.
“Ya, kami sudah menerima surat yang dikirimkan Komdis PSSI perihal hukuman terhadap Persiraja. Hal ini sebenarnya sudah kami takutkan sejak dulu,” ujar Asisten Manajer Persiraja M Kasem, Jumat (2/1).
“Dalam surat keputusan itu, PSSI mengganjar Persiraja dengan denda sebesar Rp10 juta. Denda tersebut merujuk kepada peraturan organisasi yang telah ditetapkan,” jelasnya.
Kendati telah diputuskan secara resmi, namun M Kasem menyebutkan pihaknya bakal melakukan sanggahan terhadap Komdis PSSI. Menurutnya, PSSI seharusnya mengerti keadaan klub-klub saat ini yang sangat riskan masalah keuangan. Bahkan, untuk biaya pertandingan saja, klub sudah pontang-panting mencari dana segar. Belum lagi, pos gaji pemain yang tersendat-sendat alirannya dan telah menyebabkan tim kehilangan sosok penting.
“Memang keputusan ini tak bisa dimohon banding. Tetapi, pengurus dan manajemen akan melakukan protes kepada pihak Komdis PSSI. Karena hal itu sangat merugikan Persiraja yang sedang dibelit krisis keuangan,” sergah M Kasem.
Ia menyebutkan, hujan kartu yang mereka terima sudah menjadi hukuman telak bagi skuad Persiraja. Selain itu, PSSI juga jangan menetapkan hukuman seputar uang. Karena hal tersebut dapat memberatkan klub-klub yang sedang berjuang di kompetisi yang ketat ini.
“Kartu kuning dan kartu merah itu sudah menjadi hukuman bagi kami. Kalau dihukum lagi dengan uang, bagaimana kami akan berpartisipasi di Divisi Utama? Bisa-bisa kami degradasi prematur,” pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar