Supermamadou memang menjadi andalan di tubuh bonden Kutaraja saat ini. Lewat aksi-aksi apiknya, mantan pilar timnas junior Mali ini sukses membuat lini belakang lawan ketar-ketir. Ditambah lagi, ia adalah pembobol gawang lawan terbanyak alias top skorer sementara untuk Persiraja dengan torehan empat gol. Catatan tersebut kian mengukuhkan mantan top skor PS Sleman ini sebagai kartu as bagi tim besutan Herry Kiswanto.
Kini Mamadou kembali dipercaya sebagai hulu ledak Laskar Rencong ketika menjamu Persikab Bandung di Stadion H Dimurthala Lampineung, Banda Aceh, Sabtu (1/11). Pemain berusia 30 tahun ini diharapkan mampu menunjukkan peak performance-nya lagi seperti saat menggerus tim Tanah Pasundan lainnya, Persikabo Bogor, awal pekan silam.
Saat itu, pemain yang juga sempat memperkuat Persijap Jepara dan PS Semen Padang ini secara jeli berhasil lolos dari jebakan offside dan tanpa ampun merobek gawang Persikabo dengan memanfaatkan umpan terobosan cantik dari Abdul Musawir.
Gol tersebut kontan membangkitkan semangat skuad Lantak Laju. Hasilnya, mereka sukses menambah satu gol pengunci kemenangan lewat sundulan Nanda Lubis.
Kendati Persikab saat ini juga sedang bagus-bagusnya, namun keberhasilan menghantam Persikabo menjadi modal luar biasa bagi Persiraja untuk kembali mencetak gebrakan. Tentu bersama sang bintang, Mamadou.
Mamadou memang penyerang yang bertipikal on target pressure. Umpan-umpan dan posisinya kerap memanjakan rekan-rekannya di lini depan. Belum lagi jika melihat akselerasi dan dribbling bola menawannya yang mampu menyihir para bek lawan.
Pemain yang mengidolakan legenda sepakbola asal Prancis, Zinedine Zidane ini memang punya karakter mirip mantan playmaker Real Madrid tersebut. Dengan skill individu fantastis plus empunya pundi-pundi gol terbanyak, Mamadou kian menjelma sebagai ikon tak tergantikan di skuadra Kutaraja.
Lewat sentuhannya, Supermamadou kembali mengilapkan taring Persiraja yang pernah tumpul di pertengahan awal musim. Taring yang bakal mencabik-cabik Persikab Bandung di kandang angker Stadion H Dimurthala.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar